WELCOME TO MY BLOG

Monday 19 November 2012

MODUL Melakukan Trobleshooting pc


A.                 Cara Kerja Komputer
Komputer merupakan perangkat elektronik yang digunakan untuk mengolah data dengan perantaraan sekumpulan program dan mampu memberikan informasi dari hasil pengolahan tersebut.
Komputer atau computer berasal dari bahasa Inggris compute yang berarti menghitung.  Ini berarti setiap proses yang dilaksanakan oleh komputer merupakan proses matematika hitungan. Jadi apapun yang dilakukan oleh komputer, baik dalam menampilkan gambar, suara atau apa pun, semuanya itu merupakan hasil pengolahan data lewat perhitungan.

Cara Kerja Komponen Komputer
Komputer merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang membentuknya, oleh sebab itu cara kerja komputer sangat berdasarkan gabungan cara kerja dari setiap komponen-komponennya. Pirantik keras dan piranti lunak adalah bagian yang membentuk suatu komputer. Sebuah komputer yang hanya memiliki perlengkapan elektronik saja atau software saja tidak akan berfungsi.
Komputer personal (PC) standar minimal terdiri dari central processing unit (CPU), keyboard, mouse, dan monitor. CPU berfungsi sebagai pengolah data, keyboard berfungsi sebagai alat bantu masukan (input), mouse berfungsi sebagai alat navigasi, monitor berfungsi sebagai alat untuk menampilkan hasil (output).
Cara kerja komputer dapat dijelaskan sebagai berikut. Data dimasukkan oleh pengguna komputer melalui keyboard (berupa huruf dan/atau angka) dan alat input lainnya (scanner, untuk input data grafis atau gambar) ke dalam CPU. Mouse berguna untuk memudahkan navigasi pada sebuah tampilan berbasis grafis (graphical user interface). Data-data tersebut disampaikan kepada piranti lunak aplikasi untuk diolah di dalam processor dan ditampilkan di layar monitor. Pengguna dapat melihat melalui monitor dan menilai apakah tampilan di monitor sudah sesuai dengan tugas yang diminta oleh pengguna, lalu dapat memerintahkan komputer untuk menyimpan hasil kerja dalam media penyimpan, atau mencetak hasil kerja melalui printer, atau melakukan tugas lain sesuai kebutuhan.
Di dalam CPU, terjadi proses komunikasi data, yaitu data yang disampaikan kepada program aplikasi segera diteruskan ke program sistem operasi. Oleh program sistem operasi, data ini diubah menjadi bahasa mesin yang bisa dimengerti oleh perlatan elektronik yang terdapat di dalam komputer sehingga layar monitor bisa tampil apa yang diinginkan oleh pengguna tadi ataupun komputer dapat berkomunikasi dengan alat output lainnya.

Identifikasi Komponen-komponen Utama PC
Komputer terdiri dari berbagai komponen-komponen, namun, dari semua komponen, terdapat beberapa komponen utama yang wajib ada untuk menjalankan fungsi komputer secara standar.
Komponen-komponen utama yang harus ada agar komputer dapat dioperasikan adalah :
1.       CPU (Central Processing Unit)
CPU (Central Proscessing Unit) atau Unit Pusat Pemrosesan pada umumnya sering merujuk ke pengertian tempat berbentuk kotak dimana seluruh komponen (peripheral) komputer dirangkai.  Namun dalam pengertian teknis, CPU sendiri merujuk kepada processor yang terpasang dalam sebuah sistem komputer dan berada di dalam kotak atau dikenal dengan casing yang dimaksud pada pengertian umum di atas. CPU dapat dikatakan sebagai otak dari komputer karena pada CPU inilah semua proses dikerjakan.
          

Selain processor yang disebut di atas, ada beberapa komponen lain yang berada di ‘kotak’ tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.     Processor
Processor adalah otak dari PC. Semua pemrosesan informasi terjadi pada satu keping kecil ini. Pada sebuah PC pada umumnya terdapat hanya 1 buah keping processor, namun pada komputer kelas server atau menengah, dapat diisi dengan 2, 4, 6 bahkan 8 processor sekaligus.
b.     Motherboard (papan induk)
Motherboard adalah sebuah papan sirkuit yang merupakan tempat terpasangnya processor serta beberapa komponen lain misalnya RAM (Rdanom Access Memory). Sekilas papan induk ini seperti papan sirkuit rangkaian elektronika yang berukuran besar. Motherboard adalah komponen terpenting dalam PC, walaupun komponen lain juga sama pentingnya, namun tanpa adanya motherboard, maka tidak ada tempat memasang “otak” pada PC.
c.     RAM (Random Access Memory)
Merupakan memori penyimpanan sementara yang bersifat acak, bisa disebut sebagai memori kerja.  Memori ini dibutuhkan oleh CPU untuk menjalankan aplikasi atau program yang ada di dalam komputer dan melakukan pemrosesan. 



d.     Hard-disk
Media penyimpanan data berukuran relatif besar.  Ukurannya biasanya dalam satuan Gigabyte. Data yang disimpan disini bisa diakses berkali-kali sampai data tersebut dihapus. Sifat penyimpanan data pada harddisk pada komputer bisa disamakan dengan penyimpanan data pada kartu memori telepon selular.


e.     Floppy-Disk Drive
Alat untuk membaca data yang terdapat di dalam disket.  Disket adalah suatu media penyimpanan data komputer yang sifatnya removable (bisa dipindah-pindahkan atau dibawa kemana-mana).  Disket berbentuk piringan magnet yang dilindungi oleh kotak plastik kertas.


f.        CD-ROM Drive atau DVD-ROM Drive
CD-ROM drive digunakan untuk membaca compact disc (CD). CD-ROM drive sebenarnya merupakan piranti keras pilihan, namun seiring dengan berkembangnya teknologi, CD-ROM drive menjadi salah satu komponen penting pada PC karena diperlukan untuk kebutuhan instalasi berbagai piranti lunak yang terdapat dalam PC Anda. Ada berbagai format CD yang tersedia bagi penggunaan komputer :
-          CD-ROM (Read Only Memory), yaitu CD yang menyimpan data yang hanya bisa dibaca saja dan tidak bisa ditulis ulang.
-          CD-R (Recordable), CD kosong yang dapat ditulis dengan alat khusus yaitu CD Recordable Drive, tapi lebih dikenal dengan CD-RW Drive.
-          CD-RW (Recordable dan reWriteable), sama seperti CD-R yang dapat ditulis dan dimasukkan data-data ke dalamnya.  Perbedaannya adalah CD-R hanya bisa ditulis 1x sedangkan CD-RW dapat ditulis berulang-ulang kali dan dihapus isinya, biasanya sampai 10000x penulisan.
Dari bentuk fisik, ketiga format CD ini tidak ada perbedaan, berbentuk cakram padat seperti CD-CD yang beredar di pasaran.

Fungsi DVD-ROM drive sama seperti CD-ROM drive, yaitu untuk membaca data yang ada pada kepingan DVD (Digital Versatile Disk).  Kapasitas penyimpanan data pada DVD jauh lebih tinggi dari CD, jika CD hanya mampu menampung data sebanyak kurang lebih 700 Megabyte (MB), maka satu DVD bisa menampung data sekitar 4 Gigabyte (GB) yaitu sekitar 4000 MB.



2.       Monitor (layar komputer)
Komponen yang berbentuk seperti televisi, berfungsi sebagai media output untuk menampilkan informasi sehingga dapat dibaca oleh pengguna komputer.


3.       Mouse (piranti penunjuk)
Secara harfiah, arti dari nama alat ini adalah tikus, diberi nama demikian karena bentuknya yang secara umum seperti tikus.  Mouse merupakan alat penunjuk (pointer) yang dapat digerakkan kemana saja berdasarkan arah pergerakan tangan kita pada mouse.  Pergerakan mouse bisa kita lihat pada layar monitor, umumnya dilambangkan dengan bentuk tanda panah yang bisa digerakan ke segala arah, tergantung ke arah mana mouse kita gerakan.
Pada bagian atas mouse terdapat 2 tombol, ada juga yang terdiri dari 3 tombol atau di antara kedua tombol tersebut diletakkan semacam roda kecil yang bisa diputar ke atas dan ke bawah yang dikenal dengan nama scroll.  Tanda panah penunjuk mouse ini dapat disebut sebagai kursor atau pointer (penunjuk).  Tapi selain untuk merujuk pada mouse, kursor juga dapat digunakan sebagai istilah untuk posisi penulisan saat sedang menggunakan aplikasi semacam pengolah kata, seperti microsoft word atau notepad.


Mouse dapat digunakan untuk :
-          Penunjuk obyek (pointer)
Caranya dengan mengarahkan mouse ke arah obyek yang ingin ditunjuk.
-          Klik kiri (left click)
Biasanya digunakan untuk perintah memilih obyek atau menekan suatu tombol yang ada pada layar komputer.  Cukup dengan menekan tombol di mouse yang berada di sebelah kiri satu kali.  Biasanya istilah klik kiri cukup disebutkan sebagai klik saja, karena penggunaanya lebih sering dibdaning klik kanan.
-          Klik kanan (right click)
Sama seperti dengan klik kiri, untuk melakukan klik kanan tekan tombol sebelah kanan di mouse satu kali.
-          Klik dua kali (double click)
Dilakukan dengan menekan tombol kiri mouse 2 kali secara cepat.  Biasanya digunakan untuk membuka suatu aplikasi atau program di komputer.
-          Memilih obyek (selection)
Geser mouse ke arah obyek yang diinginkan, kemudian klik kiri satu kali untuk memilih obyek tersebut.
-          Menggeser obyek (Drag)
Pilih obyek yang diinginkan untuk digeser, tahan klik kiri pada mouse, geser obyek tersebut ke tempat yang diinginkan.
-          Menseleksi data (Block)
Klik kiri pada mouse, lalu tahan sambil menyeleksi data pada Windows explorer atau aplikasi lainnya seperti Microsoft Word, Excel, dan lain-lain.

Mouse dihubungkan ke komputer melalui kabel yang tersambung pada mouse, dan ditancapkan pada bagian yang telah disediakan di belakang kotak CPU. Pada umumnya interface kabel mouse ke CPU saat ini adalah PS/2, walaupun masih banyak pula mouse yang tersedia dalam interface USB.
                 
4.       Keyboard (papan ketik)
Merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Susunan huruf-hurufnya hampir sama seperti mesin ketik biasa.  Cara menghubungkan keyboard ke komputer sama dengan mouse, dengan menyambungkan kabel pada keyboard ke belakang CPU. Sebagaimana halnya dengan mouse, interface kabel keyboard juga pada umumnya sudah memakai PS/2.
Pada keyboard ini terdapat beberapa tombol khusus :
-          Backspace
Tombol pada keyboard yang digunakan untuk menghapus satu karakter atau huruf di sebelah kiri.
-          Spacebar
Tombol yang fungsinya membuat spasi pada tulisan.
-          Tab
Singkatan dari tombol tabulasi, merupakan tombol bantuan untuk mempercepat perpindahan kursor (posisi penulisan aktif) ataupun untuk perapihan dalam penulisan teks. 
-          Caps Lock
Tombol untuk mengubah huruf kecil (non-kapital) menjadi huruf besar (kapital).  Caranya dengan menekan tombol itu sekali saja, dan jika indikator caps-lock telah menyala (umumnya disimbolkan dengan huruf A yang dilingkari dan terdapat lampu kecil dibawahnya), maka setiap huruf yang diketikkan otomatis akan berubah menjadi huruf kapital.
-          Shift
Fungsi tombol ini untuk membalikkan fungsi tombol Caps-lock.  Jika tombol caps-lock sedang aktif, penekanan tombol shift akan mengakibatkan huruf yang harusnya kapital menjadi non-kapital.  Begitu juga sebaliknya saat caps-lock sedang tidak aktif, tombol ini dapat mengubah huruf non-kapital menjadi huruf kapital.  Tidak seperti tombol caps-lock yang cukup ditekan sekali saja dan efeknya untuk semua huruf selama tombol tersebut aktif, tombol shift hanya berfungsi jika ditekan bersamaan dengan tombo huruf.
-          Ctrl
Singkatan dari Control.  Tombol ini dipakai dengan tombol lain yang akan menghasilkan suatu perintah atau kontrol sesuai dengan aplikasi yang sedang digunakan.
-          Alt
Singkatan dari Alternate.  Sama seperti tombol Ctrl, tombol ini juga digunakan bersama-sama dengan tombol lain dan fungsinya disesuaikan dengan aplikasi yang sedang digunakan.
-          Window (ÿ)
Tombol yang berfungsi jika komputer menggunakan sistem operasi Windows, sebagai pengganti mouse untuk menekan tombol start.  Jika disertai dengan karakter-karakter tertentu, akan mengaktifkan atau memanggil fungsi tertentu dalam windows.  Mengenai penggunaan tombol ini dan tombol start akan dijelaskan lebih lanjut di bagian Mengoperasikan PC.
-          Num Lock
Number Lock key, tombol yang berfungsi untuk mengubah fungsi tombol penunjuk pada numerik pad (bagian tombol yang berada di sebelah paling kanan keyboard, terdiri dari tombol-tombol numerik) menjadi angka-angka.
-          Esc
Singkatan dari Escape-key, tombol yang apabila ditekan akan menghentikan pelaksanaan instruksi yang sedang diproses, dan mengembalikan kontrol ke menu sebelumnya.  Tapi pada beberapa program, tombol ini dirancang untuk keperluan, jadi tidak harus persis untuk menghentikan proses.
-          Page Up
Berfungsi untuk menggulung atau menampilkan naskah/halaman 1 layar ke atas.
-          Page Down
Berfungsi untuk menggulung atau menampilkan naskah/halaman 1 layar ke bawah.
-          Home
Tombol yang b0erfungsi untuk menggerakkan kursor ke awal baris.
-          End
Tombol yang berfungsi untuk menggerakkan kursor ke akhir baris.
-          Insert (Ins)
Tombol yang berfungsi untuk menyisipkan atau menyelipkan suatu karakter pada kalimat pada program pengolah kata.
-          Delete (Del)
Tombol yang berfungsi untuk menghapus suatu obyek atau bisa juga untuk menghapus suatu karakter di sebelah kanan (pada program pengolah kata).
-          F1, F2, F3,..., F12
Merupakan tombol fungsi.  Tombol-tombol ini tidak setiap saat digunakan karena penggunaannya tergantung dari aplikasi yang sedang digunakan.  Tombol yang paling sering digunakan adalah tombol F1 yang umumnya dipakai untuk menampilkan bantuan atau help mengenai aplikasi yang sedang berjalan.
Gambar keyboard dan letak tombol-tombol khusus
Penggunaan mouse dan tombol-tombol pada keyboard dapat dicoba saat komputer sudah dinyalakan dan siap dioperasikan.

Cara Kerja Komponen Utama PC
Setelah kita mengetahui berbagai komponen utama sebuah PC, kita juga perlu tahu cara kerja masing-masing komponen tersebut agar kita lebih mengerti cara kerja komputer secara keseluruhan. Cara kerja masing-masing komponen komputer adalah sebagai berikut:


1.      Cara kerja CPU
CPU berfungsi sebagaimana layaknya kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmetika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti halnya keyboard, scanner, joystick, atau mouse. CPU dikontrol dengan menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak, yang disebut sebagai program komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari perangkat media penyimpanan, seperti halnya hard disk, floppy disk, CD-ROM atau tape magnetik. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu ke dalam memori fisik (RAM), di mana setiap instruksi akan diberikan alamat yang unik yang disebut sebagai alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data dalam RAM dengan menentukan alamat data yang ia mau.
Selagi sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan RAM. Data kemudian di-decode dengan menggunakan unit pemroses yang disebut sebagai Instruction Decoder yang menerjemahkan instruksi-instruksi. Dari instruction decoder, data kemudian berjalan ke unit aritmetika dan logika yang melakukan kalkulasi dan perbdaningan. Data dapat disimpan secara sementara oleh unit aritmetika dan logika dalam sebuah lokasi memori yang disebut dengan register, agar dapat diambil kembali dengan cepat. Unit aritmetika dan logika dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik atau media penyimpanan lainnya (register juga bisa, jika memang hendak menggunakan hasil pemrosesan tersebut kembali). Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan Program Counter akan memantau instruksi-instruksi yang suskes dijalankan agar instruksi-instruksi tersebut dieksekusi dengan urutan yang benar.

2.      Cara kerja Monitor
Monitor yang digunakan pada PC saat ini pada umumnya merupakan jenis CRT atau cathode ray tube, walaupun mulai terlihat kecenderungan bergeser dengan menggunakan LCD. Monitor CRT bekerja melalui tembakan elektron yang ditembakkan pada ujung belakang tabung CRT ke bagian depan sehingga layar akan berubah. Layar dilapisi dengan pola titik-titik yang akan menyala ketika terkena aliran elektron.

3.      Cara kerja Mouse
Mouse bekerja dengan cara mendeteksi gerakan 2 dimensi yang relatif terhadap permukaan di bawahnya. Secara fisik mouse terdiri dari beberap case kecil dengan beberapa tombol. Mouse pada jenis tertentu memiliki sebuah roda yang berfungsi untuk melakukan berbagai operasi yang dependen terhadap sistem. Gerakan mouse akan diterjemahkan ke dalam gerakan pointer pada tampilan layar.
Dulu mouse pada umumnya disebut dengan mouse mekanik, menggunakan bola di dalamnya, dimana terdapat 2 sensor yang masing-masing mendeteksi gerakan horizontal dan vertikal yang terjadi pada bola seiring dengan manuver yang dilakukan pengguna. Saat ini, mouse dengan bola mulai banyak ditinggalkan karena hanya dapat berfungsi dengan maksimal pada permukaan yang rata. Dari sini muncullah generasi mouse optik dan mouse laser.
Mouse optik menggunakan LED dan photodiode untuk mendeteksi gerakan relatif terhadap permukaan di bawahnya ketimbang menggerakkan salah satu bagiannya seperti pada mouse mekanik.  Sedangkan mouse optik menggunakan laser infra merah menggantikan LED. Dengan demikian, sensitivitas terhadap gerakan menjadi lebih baik.

4.      Cara kerja Keyboard
Cara kerja keyboard dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1.      Pada saat sebuah tombol ditekan, tombol tersebut akan menekan sebuah kubah karet kecil yang terletak di bawahnya. Sentuhan tersebut menghubungkan sepasang garis pada sirkuit di bawahnya.
2.      Hubungan tersebut menyebabkan arus listrik dapat mengalir yang menyebabkan terjadinya perbedaan kekuatan signal.
3.      Sebuah signal yang digunakan untuk memeriksa dikeluarkan oleh chip disepanjang baris pada tombol-tombol. Ketika sinyal pada suatu pasang menjadi bebeda, chip akan mengeluarkan “kode buat” yang berkorespondensi dengan tombol yang terhubung pada baris tersebut.
4.      Kode yang dihasilkan dikirim melalui kabel ke dalam komputer.
5.      Sebuah chip di dalam komputer menerima sinyal dan men-decode sinyal tersebut ke dalam penekanan tombol yang sesuai. Komputer kemudian akan menentukan aksi berdasarkan penekanan tombol tersebut.

B.                  Instalasi Komponen Komputer
Sebelum mulai merakit sebuah PC, beberapa persiapan yang diperlukan untuk perakitan komputer adalah dengan mempersiapkan alat-alat dan semua komponen yang diperlukan. Pada umumnya saat kita membeli sebuah PC, maka pihak penjual akan memberikan penawaran jasa perakitan, namun jika Anda ingin merakit sendiri, maka Anda dapat melakukannya. Komponen yang dibutuhkan dapat dipelajari pada materi Identifikasi PC. Obeng, tang, AVO meter (bila ada), solder, timah solder, isolasi, tali pengikat kabel dan buki catatan adalah alat-alat yang diperlukan. Solder maupun AVO meter jarang dipakai apabila mempergunakan komponen yang masih baik. Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang Anda tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak. Sebaiknya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik, karena Anda tidak tahu titik-titik mana yang merupakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila Anda mempergunakan komponen baru, Anda tidak perlu melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan AVO meter. AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik di jala-jala listrik rumah Anda saja. Bila Anda sudah mengetahui lihatlah di bagian power supply komputer (terdapat di dalam casing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat Anda atau belum. Bila type power supply-nya tergolong tipe otomatik maka Anda tidak perlu khawatir. Apabila power supply-nya tergolong semi otomatik, kemungkinan Anda harus memindahkan posisi saklar pengatur tegangan ke posisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat Anda.

Cara Merakit PC
Sesudah semua persiapan dilakukan, maka kita dapat mulai melakukan instalasi komponen PC. Bagi pengguna yang masih belum berpengalaman, sangat disarankan untuk meminta bantuan atau ditemani oleh seorang pengguna atau teknisi yang lebih paham atau berpengalaman. Pada saat memegang komponen-komponen dalam CPU, sangat disarankan untuk hanya memegang bagian ujung dari keping atau pinggirnya saja (lihat gambar di bawah), guna menghindari kotoran atau minyak dari tangan menempel pada komponen (terutama pada processor) yang dapat berakibat masalah ke depannya.

Langkah-langkah untuk merakit komputer adalah sebagai berikut:
1.      Memasang processor
Pastikan bahwa Anda sudah membeli atau menyiapkan processor yang cocok (compatible) dengan motherboard yang Anda gunakan. Apabila tidak cocok, maka processor tersebut tidak dapat Anda gunakan. Jangan lupa untuk membaca buku pdanuan yang sudah disediakan oleh paket motherboard Anda mengenai cara pemasangan processor secara spesifik terhadap motherboard yang Anda gunakan. Pada umumnya, cara pemasangan processor adalah sebagai berikut:
    • Lokasikan soket processor dan buka dengan menarik tangkai soket ke atas.

    • Masukkan processor ke dalam soket dengan menjaga keadaan tangkai soket ketika memasukkan processor.
    • Ketika memasukkan processor, perhatikan orientasi atau posisi arah processor terhadap motherboard sesuai petunjuk pada buku pdanuan atau dengan melihat tAnda yang ada pada soket tersebut.
    • Dorong processor ke bawah secara perlahan, lalu kembalikan tangkai soket ke posisi semula. Hal ini akan mengunci processor pada soket.
    • Letakkan heatsink di atas processor dan pasang pengaitnya dengan benar.
    • Rangkai kabel fan (kipas) dengan power supply.
2.      Memasang RAM
Jumlah slot RAM pada motherboard tergantung dari tipe dan jenis motherboard yang Anda beli, namun rata-rata motherboard saat ini memiliki 4 slot, dengan 2 slot warna putih dan 2 slot berwarna biru. Cara pemasangan RAM (dalam hal ini berjenis SDRAM):
·         Buka pengunci slot yang terletak di kedua ujung slot.
·         Periksa figur cetakan RAM dan sesuaikan dengan posisi slot
·         Masukkan keping RAM ke dalam slot
·         Tekan bagian atas RAM secara perlahan namun agak kuat, maka pengunci slot akan secara otomatis mengunci. Hal ini biasanya ditAndai dengan adanya bunyi ’click’.



3.      Memasang konektor jumper
Ambil motherboard dan atur posisi konektor jumper sesuai dengan yang tertulis dalam manual dari pabriknya. Sesuaikan posisi jumper dengan jenis processor yang digunakan. Penyetelan posisi jumper memungkinkan motherboard untuk memberikan listrik yang tepat sesuai dengan kebutuhan listrik processor yang dipasang.
4.      Memasang motherboard pada casing
Masukkan motherboard pada casing, lalu kaitkan pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik casing ke dalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada jenis-jenis casing tertentu juga tersedia lubang untuk mengunci motherboard dengan menggunakan baut. Kunci dengan baut secara perlahan. Berhati-hatilah selama pemasangan motherboard karena papan motherboard sangat rentan.
5.      Memasang kabel catu daya motherboard
Pasanglah kabel catu daya motherboard yang ada pada power supply, kabel berwarna hitam dari kedua konektor harus dipasang secara berdampingan.
6.      Memasang drive
Drive merupakan bagian pilihan yang dapat Anda pasang. Pada setiap casing pada umumnya disediakan 2 buah slot untuk floppy disk drive dan 4 slot untuk CD-ROM drive atau DVD-ROM drive (mengingat bentuk dan ukuran drive CD-ROM dan DVD-ROM adalah sama). Cara memasang drive adalah sebagai berikut:
·         Buka tutup slot yang terdapat pada casing.
·         Masukkan drive ke dalam casing secara perlahan, lalu kunci sisi kiri dan kanan menggunakan baut yang sudah disediakan.
·         Sambungkan kabel dari power supply ke slot power yang terdapat di harddisk, floppy disk drive, CD-ROM, atau DVD-ROM drive.
·         Sambungkan kabel pita data (data cable) pada slot pada harddisk, floppy disk drive, CD-ROM, atau DVD-ROM drive. Perhatikan susunan pin pada slot dengan lubang pada kabel. Apabila saat Anda memasang konektor terasa sedikit sulit, berarti konektor terbalik. Jangan memaksa untuk memasang konektor, periksa ulang posisi susunan pin dan posisi lubang pada kabel. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan pada buku pdanuan). Bila terbalik, dapat merusak peralatan-peralatan tersebut. Kabel penghubung harddisk dan CD-ROM drive atau DVD-ROM drive memiliki ukuran yang sama. Floppy disk drive memiliki ukuran kabel yang lebih kecil.
·         Sambungkan kabel ujung satu dari kabel milik floppy disk drive ke slot pada motherboard. Demikian pula sambungkan kabel dari harddisk pada slot IDE nomor 1 dan kabel dari CD-ROM atau DVD-ROM ke slot IDE nomor 2.
7.      Memasang VGA card
VGA card memiliki slot yang berbeda dari slot RAM maupun kabel IDE. Saat ini, motherboard dilengkapi dengan slot VGA card berjenis AGP dan PCI. Sesuaikan slot dengan jenis VGA card yang Anda miliki.
8.      Memasang kabel monitor
Pasang kabel monitor pada belakang CPU sesuai dengan slotnya. Slot monitor pada umumnya berbentuk trapesium sama sisi dengan latar belakang berwarna biru. Kunci hubungan dengan memutar sekrup yang tersedia pada colokan monitor.
9.      Memasang kabel listrik
Slot kabel listrik pada umumnya terletak berdekatan dengan slot kabel monitor. Pasang, namun jangan memasang steker pada stop kontak terlebih dahulu.
10.  Memasang kabel keyboard dan mouse
Slot kabel keyboard berjenis PS/2 pada umumnya memiliki warna ungu. Sedangkan slot kabel mouse berjenis PS/2 pada umumnya memiliki warna hijau.
11.  Pasang konektor kabel tombol –tombol lainnya sesuai yang tertulis pada pdanuan motherboard.


Dengan demikian Anda telah berhasil merakit sebuah PC.

Setting dan Konfigurasi PC
Walaupun Anda sudah berhasil merakit PC, namun Anda belum dapat mempergunakannya. Setelah PC selesai dirakit, tancapkan kabel listrik CPU dan monitor ke stop kontak. Anda juga harus melakukan setting sistem operasi, program aplikasi, dan BIOS dari komputer Anda.
Sebelum Anda melakukan setting BIOS dan lain-lain, ada baiknya untuk memeriksa komputer Anda sekali lagi. Posisi jumper adalah masalah awal yang paling sering dialami.
Untuk melakukan konfigurasi BIOS, nyalakan terlebih dahulu komputer Anda. Lakukan langkah-langkah berikut:
1.      Tekan tombol power pada CPU dan monitor ke posisi ON
2.      Tunggulah beberapa saat sampai di layar monitor muncul sebuah tampilan, perhatikan dibagian bawah layar akan tertulis "Press Del for setting or Esc for cancel", sebelum tampilan tersebut menghilang dari layar monitor, Anda harus segera menekan tombol Del yang terdapat pada keyboard.
3.      Sekarang Anda akan melihat tampilan program BIOS di layar monitor. Pilihlah perintah "autoDeteksi hardisk" dengan menggerakan tombol panah yang ada di keyboard ke atas atau ke bawah, dan tekan tombol "Enter". Maka komputer akan secara otomatis mendeteksi jenis harddisk yang terpasang pada CPU.
4.      Bila ada tampilan baru yang berisi keterangan ukuran harddisk tekan tombol "Y" dan tekan "Enter".
5.      Bila tampil lagi sebuah tampilan di layar monitor dan tidak berisi keterangan apa-apa, tekanlah tombol "Y" dan "Enter".
6.      Setelah selesai, tekan tombol "Esc" agar tampilan berubah ke tampilan semula. Kemudian pilihlah perintah pertama (tertulis paling atas) dengan cara menekan tombol panah ke atas, setelah perintah pertama terpilih, tekanlah tombol "Enter" yang ada pada keyboard.
7.      Tampilan akan segera berubah dan memberikan tampilan baru yang isinya adalah keterangan tanggal, bulan dan tahun serta waktu (jam, menit dan detik). Kemudian keterangan ukuran hardisk, CD ROM, flopy drive, monitor dan keyboard yang terpasang ke CPU komputer tersebut. Aturlah tiap keterangan tersebut, kecuali keterangan hardisk tidak perlu diedit karena sudah dituliskan secara otomatis pada waktu Anda mengoperasikan perintah "autoDeteksi hardisk". Tanggal, bulan dan tahun serta waktu diatur agar sesuai dengan tanggal, bulan, tahun dan waktu saat Anda merakit komputer. Pengaturan ini penting karena akan mempengaruhi kinerja piranti lunak yang akan Anda terapkan nantinya. Komputer sangat tergantung kepada pengaturan waktu ini saat beroperasinya. Untuk melakukan pengaturan tersebut Anda cukup mempergunakan tombol "Tab" dan panah atas bawah yang terdapat pada keyboard. Setelah selesai tekan tombol "Esc", agar tampilan berganti dengan tampilan semula. Kemudian pilihlah perintah berikutnya dengan menggerakan tombol panah, dan tekanlah tombol "Enter". Setelah berganti, tekanlah tombol "F6" agar pada tampilan tersebut pengaturannya dilakukan secara otomatis sesuai dengan stAndar pabrik. Lakukan hal yang sama pada perintah-perintah lainnya, kecuali perintah "autoDeteksi hardisk" tidak perlu Anda atur kembali.
8.      Pilihlah pada terakhir kali, perintah "Save setting to ROM", tekan tombol "Enter" dan "Y", tunggulah beberapa saat agar komputer secara otomatis memasukan pengaturan Anda tadi ke dalam chip ROM BIOS. Setelah selesai, tampilan akan berubah dan pada tampilan berikutnya Anda akan mendapatkan keterangan di layar monitor bahwa komputer rakitan Anda tersebut sedang mendeteksi memori secara otomatis, dan apabila selesai mengecek memori, maka komputer akan segera membaca floppy disk drive dan harddisk. Karena Anda masih belum memasukan CD sistem operasi (DOS atau Windows XP/2000) ke CD-ROM atau DVD-ROM, dan harddisk belum berisi sistem operasi, maka Anda belum dapat menggunakan komputer Anda.
9.      Untuk melakukan instalasi Sistem Operasi, pertama-tama ubah urutan booting (booting sequence) pada BIOS menjadi CD-ROM yang pertama.
10.  Buka CD-ROM drive dan masukkan CD Windows XP, lalu tutup drive. Tunggu sebentar lalu tekan tombol CTRL+ALT+DEL atau jika masih tidak bisa tekan tombol reset.
11.  Dengan Windows XP, instalasi sistem operasi menjadi sangat mudah. Ikuti petunjuk yang muncul, maka dalam waktu yang tidak lama, seluruh setting akan selesai dan sistem operasi akan diinstal.

a.     Penggunaan Alat Bantu Deteksi Masalah
Pada saat kita selesai merakit sebuah PC, akan banyak terjadi masalah yang dirasa awam oleh kita. Untuk itu dibutuhkan pula beberapa pengetahuan seputar masalah-masalah yang terjadi pada PC.

Masalah-masalah Umum yang Sering Terjadi Pada PC
Masalah-masalah yang umum terjadi pada PC begitu PC selesai dirakit sangat beragam. Namun masalah utama yang sering terjadi pada umumnya karena kesalahan pengguna. Berikut adalah masalah-masalah umum yang biasa terjadi pada PC untuk pertama kalinya:
·         Ketika kita menekan tombol Power tetapi komputer tidak menyala.
Periksa ulang kabel power. Pengguna terkadang lupa untuk menancapkan kabel power ke stop kontak. Pastikan juga kabel yang tertancap pada power supply di CPU sudah tertancap dengan benar. Periksa ulang semua kabel. Jika setelah semua bagian diperiksa namun tetap tidak menyala, maka ada kemungkinan terjadi cacat pada motherboard atau kerusakan pada power supply.
·         Ketika sistem menyala tapi tidak melakukan booting atau mengeluarkan bunyi beep
Periksa ulang semua sambungan dan coba lagi. Jika masih tidak melakukan booting, lepas semua komponen di motherboard dengan pengecualian processor, RAM, dan VGA card. Tancap satu komponen lalu coba nyalakan. Jika menyala, lepas komponen tersebut lalu uji komponen lain yang dilepas. Lakukan terus untuk memeriksa kemungkinan cacar piranti. Bila masih tidak menyala, ada kemungkinan cacat piranti terjadi pada 2 atau lebih piranti.
·         Sistem terjadi freeze ketika instalasi sistem operasi
Masalah utama yang sering terjadi karena panas. Periksa heat sink dan kipas fan sudah berputar. Periksa juga posisi heat sink dan sudah terpasang dengan benar pada bagian atas processor. Heat sink yang sedikit kendor dapat menyebabkan terjadinya freeze.
·         Kabel kurang kencang.
Kabel yang tidak cukup kencang, baik pada harddisk, CD-ROM atau DVD-ROM, atau floppy disk drive, atau kabel-kabel listrik lainnya, dapat menyebabkan sistem tidak dapat menyala. Pastikan untuk memeriksa ulang semua koneksi kabel.

·         Posisi kabel terbalik.
Pemasangan posisi kabel yang terbalik dapat menyebabkan piranti keras tidak berfungsi. Baca ulang petunjuk yang terdapat pada buku pdanuan motherboard atau piranti lainnya, lalu pasang ulang.

Jenis-jenis Alat Bantu Deteksi Masalah Pada Sebuah PC
Alat bantu deteksi masalah yang dapat digunakan untuk penanganan masalah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu masalah piranti keras dan piranti lunak. Alat bantu deteksi pada piranti keras berupa bagan deteksi masalah dan AVO meter. AVO meter digunakan untuk mendeteksi aliran listrik pada piranti keras. Namun hal ini lebih disarankan bagi teknisi yang lebih mengerti masalah kelistrikan. Sedangkan bagan deteksi masalah adalah sebuah bagan yang diciptakan oleh Morris Rosenthal. Bagan ini terdiri dari 4 bagan yang masing-masing saling terkait. Bagan-bagan tersebut adalah bagan Motherboard, CPU, dan RAM, Video Card, IDE drive, dan Power. Bagan ini sangat membantu pengguna untuk menentukan masalah yang timbul.
Bagan-bagan ini sangat sederhana namun cukup akurat. Penggunaan bagan-bagan ini cukup dengan membaca bagan tersebut. Bagan-bagan ini adalah sebagai berikut:


            Bagan ini ditampilkan dengan menggunakan bahasa Inggris karena bagan ini memang diciptakan dalam bahasa Inggris. Berdasarkan bagan tersebut, pengguna dapat mencoba menentukan jenis kerusakan yang terjadi pada komputer secara umum.
Selain bagan diatas, produsen komputer juga membantu pengguna untuk menentukan masalah yang terjadi dengan memberikan diagnosa melalui suara beep yang dikeluarkan oleh BIOS apabila ada permasalahan piranti keras terjadi. Bunyi beep ini berbeda untuk setiap jenis BIOS. Bunyi beep ini akan muncul berulang kali dengan pola-pola tertentu. Berikut adalah tabel kode pola bunyi beep yang dikeluarkan oleh BIOS
·         Kode beep AMI BIOS
Berikut ini adalah kode beep AMI BIOS yang umum. Namun karena banyaknya perusahaan manufaktur yang memakai BIOS ini, kode dapat berbeda
Kode Beep
Deskripsi
1 pendek
Kegagalan refresh DRAM
2 pendek
Kegagalan parity circuit
3 pendek
Kegagalan Base 64K RAM
4 pendek
Kegagalan timer sistem
5 pendek
Kegagalan proses
6 pendek
Error Keyboard controller Gate A20
7 pendek
Error virtual mode exception
8 pendek
Kegagalan tes display memory Read/Write
9 pendek
Kegagalan ROM BIOS Memeriksasum
10 pendek
Error pada CMOS shutdown Read/Write
11 pendek
Error pada Cache Memory
1 panjang, 3 pendek
Kegagalan memori Conventional/Extended
1 panjang, 8 pendek
Tes Display/Retrace gagal

·         Kode beep AWARD BIOS
Berikut ini adalah kode beep AWARD BIOS yang umum. Namun karena banyaknya perusahaan manufaktur yang memakai BIOS ini, kode dapat berbeda
Kode Beep
Deskripsi
1 panjang, 2 pendek
Mengindikasikan terjadi error pada video dan BIOS tidak dapat menginisialisasi layar video untuk tampilan dan tambahan informasi
Beep lainnya
Masalah RAM.
Jika ada masalah yang dapat dikoreksi lainnya, BIOS akan menampilkan pesan pada layar monitor.

·         Kode beep IBM BIOS
Berikut ini adalah kode beep IBMBIOS yang umum. Namun karena banyaknya perusahaan manufaktur yang memakai BIOS ini, kode dapat berbeda
Kode Beep
Deskripsi
Tidak ada beep
Tidak ada listrik, kartu pada slot longgar, atau terjadi arus pendek.
1 pendek
POST normal, komputer OK.
2 pendek
POST error, lihat layar untuk kode error
Beep secara kontinu
Tidak ada listrik, kartu pada slot longgar, atau terjadi arus pendek.
Beep pendek berulang
Tidak ada listrik, kartu pada slot longgar, atau terjadi arus pendek.
1 panjang, 1 pendek
Masalah motherboard
1 panjang, 2 pendek
Masalah Video (Mono/CGA Display Circuitry)
1 panjang, 3 pendek
Masalah sirkuit tampilan video (EGA)
3 panjang
Error pada keyboard / kartu keyboard.
1 kali beep, tampilan tidak benar
Masalah sirkuit tampilan video

·         Kode beep PHOENIX BIOS
Berikut adalah kode pada PHOENIX BIOS Q3.07 OR 4.X
Kode Beep
Deskripsi
1-1-1-3
Periksa Real Mode.
1-1-2-1
Ambil CPU type.
1-1-2-3
Inisialisasi piranti lunak sistem.
1-1-3-1
Inisialisasi register chipset dengan nilai POST inisial.
1-1-3-2
Set POST flag.
1-1-3-3
Inisialisasi register CPU
1-1-4-1
Inisialisasi cache ke nilai POST awal.
1-1-4-3
Inisialisasi I/O.
1-2-1-1
Inisialisasi Power Management.
1-2-1-2
Memasukkan regsiter alternatif dengan nilai POST awal
1-2-1-3
Pindah ke UserPatch0.
1-2-2-1
Inisialisasi keyboard controller.
1-2-2-3
BIOS ROM Memeriksasum.
1-2-3-1
Inisialisasi 8254 timer.
1-2-3-3
Inisialisasi 8237 DMA controller.
1-2-4-1
Reset Programmable Interrupt Controller.
1-3-1-1
Tes DRAM refresh.
1-3-1-3
Tes 8742 Keyboard Controller.
1-3-2-1
Set segmen ES ke register ke 4 GB.
1-3-3-1
28 Autosize DRAM.
1-3-3-3
Hapus 512K base RAM.
1-3-4-1
Tes 512 base address lines.
1-3-4-3
Tes 512K base memory.
1-4-1-3
Tes CPU bus-clock frequency.
1-4-2-4
Inisialisasi ulang chipset.
1-4-3-1
Shadow system BIOS ROM.
1-4-3-2
Inisialisasi ulang cache.
1-4-3-3
Autosize cache.
1-4-4-1
Konfigurasi advanced chipset registers.
1-4-4-2
Masukkan register alternatif dengan nilai CMOS.
2-1-1-1
Set kecepatan CPU awal.
2-1-1-3
Inisialisasi interrupt vectors.
2-1-2-1
Inisialisasi BIOS interrupts.
2-1-2-3
Memeriksa ROM copyright notice.
2-1-2-4
Inisialisasi manager for PCI Options ROMs.
2-1-3-1
Memeriksa kofigurasi video CMOS.
2-1-3-2
Inisialisasi PCI bus dan alat-alat.
2-1-3-3
Inisialisasi semua video adapters dalam sistem.
2-1-4-1
Shadow video BIOS ROM.
2-1-4-3
Menampilkan copyright notice.
2-2-1-1
Menampilka tipe dan kecepatan CPU.
2-2-1-3
Tes keyboard.
2-2-2-1
Set key click jika dinyalakan.
2-2-2-3
56 Enable keyboard.
2-2-3-1
Tes untuk unexpected interrupts.
2-2-3-3
Menampilkan pesan "Press F2 to enter SETUP".
2-2-4-1
Tes RAM antar 512 dan 640k.
2-3-1-1
Tes expdaned memory.
2-3-1-3
Tes extended memory address lines.
2-3-2-1
Pindah ke UserPatch1.
2-3-2-3
Konfigurasi advanced cache registers.
2-3-3-1
Menyalakan external dan CPU caches.
2-3-3-3
Menampilkan external cache size.
2-3-4-1
Menampilkan shadow message.
2-3-4-3
Menampilkan non-disposable segments.
2-4-1-1
Menampilkan error messages.
2-4-1-3
Memeriksa error konfigurasi.
2-4-2-1
Tes real-time clock.
2-4-2-3
Memeriksa keyboard errors
2-4-4-1
Set up hardware interrupts vectors.
2-4-4-3
Tes coprocessor jika ada.
3-1-1-1
Mematikan port I/O onboard.
3-1-1-3
Deteksi dan instal external RS232 ports.
3-1-2-1
Deteksi dan instal external parallel ports.
3-1-2-3
Re-Inisialisasi port I/O onboard.
3-1-3-1
Inisialisasi BIOS Data Area.
3-1-3-3
Inisialisasi Extended BIOS Data Area.
3-1-4-1
Inisialisasi floppy controller.
3-2-1-1
Inisialisasi hard-disk controller.
3-2-1-2
Inisialisasi local-bus hard-disk controller.
3-2-1-3
Pindah ke UserPatch2.
3-2-2-1
Disable A20 address line.
3-2-2-3
Bersihkan huge ES segment register.
3-2-3-1
Mencari opsi ROMs.
3-2-3-3
Shadow option ROMs.
3-2-4-1
Set up Power Management.
3-2-4-3
Enable hardware interrupts.
3-3-1-1
Mengatur waktu.
3-3-1-3
Memeriksa key lock.
3-3-3-1
Hapus F2 prompt.
3-3-3-3
Scan for F2 key stroke.
3-3-4-1
Enter SETUP.
3-3-4-3
Bersihkan in-POST flag.
3-4-1-1
Memeriksa for errors
3-4-1-3
POST done--prepare to boot operating system.
3-4-2-1
Satu beep.
3-4-2-3
Periksa password (opsional).
3-4-3-1
Bersihkan global descriptor table.
3-4-4-1
Bersihkan parity checkers.
3-4-4-3
Bersihkan screen (optional).
3-4-4-4
Memeriksa virus dan backup reminders.
4-1-1-1
Mencoba untuk boot dengan INT 19.
4-2-1-1
Error interrupt handler.
4-2-1-3
Error interrupt tak dikenal.
4-2-2-1
Error pending interrupt.
4-2-2-3
Inisialisasi error opsi ROM.
4-2-3-1
Error shutdown.
4-2-3-3
Extended Block Move.
4-2-4-1
Shutdown 10 error.
4-3-1-3
Inisialisasi chipset.
4-3-1-4
Inisialisasi refresh counter.
4-3-2-1
Memeriksa Forced Flash.
4-3-2-2
Memeriksa HW status dari ROM.
4-3-2-3
BIOS ROM OK.
4-3-2-4
Lakukan tes RAM komplit.
4-3-3-1
Lakukan inisialisasi OEM.
4-3-3-2
Inisialisasi interrupt controller.
4-3-3-3
Baca bootstrap code.
4-3-3-4
Inisialisasi semua vektor.
4-3-4-1
Boot Flash program.
4-3-4-2
Inisialisasi boot device.
4-3-4-3
Boot code terbaca OK.

Setelah mengetahui berbagai masalah yang sering muncul, maka kita dapat melakukan antisipasi terhadap masalah tersebut.

b.                  Analisa Masalah dan Penanganan Masalah (Troubleshooting)
Selain cara-cara diatas berbagai solusi alternatif untuk melakukan penanganan awal sangat beragam. Hal ini juga tergantung kepada keberanian untuk melakukan eksperimen dan mencoba mengatasi masalah.

c.                  Solusi Alternatif
Alternatif solusi yang dapat Anda lakukan sebelum terjadinya masalah yang akan muncul adalah dengan melakukan perakitan atau pemasangan komputer melalui teknisi berpengalaman. Hal ini mengurangi resiko terjadinya masalah pada piranti keras, karena pihak teknisi akan bertanggung jawab terhadap terjadinya kerusakan akibat pemasangan dan hasil dijamin dalam keadaan baik pada saat anda gunakan.
Alternatif solusi lain untuk menyelesaikan masalah piranti keras adalah dengan mencoba menyalakan ulang komputer Anda. Terkadang sistem operasi terlambat membaca alat (device) yang terhubung kepada CPU. Apabila masih belum berhasil, mengganti piranti keras dengan piranti keras lain dengan jenis yang sama yang diketahui dengan pasti berfungsi dengan baik. Sebagai contoh apabila mouse tidak berfungsi, lakukan penggantian mouse dengan mouse lain yang memiliki kabel dengan interface yang sama, misalnya PS/2. Jika berfungsi, berarti kerusakan terjadi pada mouse. Jika masih tidak berfungsi, lakukan penggantian dengan mouse berkabel dengan interface yang berbeda, misalnya USB. Apabila berfungsi, berarti kerusakan terjadi pada port PS/2 milik mouse. Jika masih tidak berfungsi, berarti ada kerusakan pada motherboard atau sistem operasi. Cara ini berfungsi untuk pendeteksian kerusakan pada piranti keras.
Alternatif penanganan masalah untuk piranti lunak dapat dilakukan dengan membetulkan (repair) aplikasi yang dirasa bermasalah. Pilihan repair pada umumnya disediakan oleh setiap produsen piranti lunak. Namun jika tidak ada, instalasi ulang adalah jalan terbaik yang dapat dilakukan. Instalasi ulang sistem operasi secara berkala dapat memberikan kestabilan dalam bekerja dengan lingkungan sistem operasi tersebut.

Diagnosa Masalah Berdasarkan Hasil Deteksi
Masalah yang muncul dapat didiagnosa berdasarkan hasil deteksi yang kita lakukan. Mengikuti bagan-bagan yang disediakan diatas memberikan diagnosa masalah yang lebih cepat. Namun untuk hasil yang lebih mendalam, Anda dituntut untuk memahami komputer secara lebih mendalam.
Diagnosa masalah secara cepat, dapat dilakukan oleh orang awam sekalipun. Namun belum tentu diagnosa itu akurat atau mendetil. Sebagai contoh apabila seorang pengguna mendeteksi terjadi kerusakan pada video card, maka belum tentu keseluruhan video card tersebut mengalami kerusakan dan memerlukan penggantian. Diagnosa dan penanganan mendalam hanya dapat dilakukan oleh teknisi yang memahami betul komponen tersebut. Oleh sebab itu, pengguna disarankan untuk tidak melakukan perbaikan komponen sendiri apabila tidak mengetahui betul letak kesalahan.

Perbedaan Permasalahan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Perbedaan masalah antara perangkat keras dan perangkat lunak, terkadang membuat pengguna bingung. Namun secara asas, perangkat keras dan lunak memilki perbedaan yang sangat prinsipil. Beberapa perbedaan yang mendasar adalah :
·         Masalah pada perangkat keras pada umumnya menyebabkan komputer tidak dapat menyala atau tidak dapat melakukan booting hingga masuk ke layar sistem operasi. Beberapa masalah terjadi ketika piranti keras yang bersangkutan diakses melalui aplikasi atau sistem operasi, biasanya berupa piranti output dan input, seperti mouse, keyboard, scanner, printer, speaker, web camera, monitor.
·         Masalah pada piranti lunak pada umumnya terjadi setelah masuk ke dalam sistem operasi dan terjadi pada aplikasi yang akan digunakan. Namun apabila masalah terjadi pada sistem operasi, maka pada proses booting akan terjadi freeze, crash, blue screen, atau lag dalam waktu lama. Namun komputer masih sempat melakukan booting.

Menangani Masalah
Setelah Anda mengetahui beberapa masalah yang umum terjadi, Anda dapat melakukan penanganan awal. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
Penanganan masalah pada piranti keras, pada umumnya dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memeriksa pemasangan hardware, baik ke dalam slot, maupun pemasangan kabel. Kabel yang kendor atau pemasangan ke dalam slot yang salah, kendor, atau terbalik dapat menyebabkan komputer tidak berfungsi dan bahkan rusak. Beberapa tanda yang menunjukkan kerusakan yang lebih parah, adalah munculnya bau-bau hangus atau terbakar. Hal ini dapat terjadi apabila terjadi panas berlebih akibat adanya debu, kotoran atau kerusakan dan hubungan arus pendek dalam komputer. Rusaknya power supply adalah penyebab utama munculnya bau terbakar atau hangus ini. Apabila kerusakan yang terjadi menyebabkan cacat pada komponen, penanganan lebih lanjut sebaiknya dilanjutkan kepada teknisi. Perbaikan komponen memerlukan keahlian yang lebih tinggi dan tidak lagi dianggap sebagai penanganan awal.
Penanganan masalah pada piranti lunak dapat dilakukan dengan cepat. Apabila kerusakan terjadi pada aplikasi dan tidak dapat dilakukan perbaikan (kerusakan akibat ada bagian dari komponen aplikasi yang hilang atau rusak), maka salah satu cara perbaikan awal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi tersebut. Demikian halnya dengan kerusakan yang terjadi pada sistem operasi dan tidak dapat diperbaiki, lakukan instalasi ulang sistem operasi. Namun sebelum melakukan instalasi ulang sistem operasi, lakukan back-up data untuk menghindari terjadinya kehilangan data secara tidak disengaja.

Referensi Dowload