Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang dapat membatasi
aliran arus listrik. Hampir semua proyek elektronika menggunakan
komponen yang satu ini. Resistor atau tahanan mungkin lebih banyak
digunakan dari pada komponen-komponen lain. Resistor bekerja berdasarkan
sifat resistansi suatu bahan yang dapat menghantarkan listrik. Alangkah
baiknya bila kita sedikit mengetahui asalmula resistansi itu. Hal ini
akan sangat bermanfaat kelak dalam menganalisa bila terjadi kerusakan
pada komponen ini.
Resistansi suatu penghantar listrik adalah sifat yang membatasi aliran
arus. Semua metal dan beberapa mineral bukan metal dapat menghantarkan
listrik, pada tingkatan tertentu bahan-bahan ini dapat mengendalikan
aliran arus sesuai dengan sifat resistivitas yang dimilikinya. Setiap
unsur yang dapat menghantarkan listrik mempunyai sifat dasar yang
ditentukan oleh struktur atomik pembentuknya. Sifat inilah yang
menentukan resistifitas, yakni kemampuan untuk melawan laju aliran arus.
Sifat lainya adalah bila suatu bahan dikenai panas diatas 0 derajat,
resistansinya akan berubah, pada khususnya hal ini dapat diamati dalam
elektronika yaitu bila terjadi suatu kesalahan yang menyangkut kelebihan
panas dalam suatu komponen. Dalam beberapa hal sifat resistif ini dapat
dikembalikan seperti sediakala, namun bila panas yang berlebihan
tersebut diterimanya terus menerus hal ini akan mengakibatkan rusaknya
komponen secara permanen.
Sebagian
besar komponen dirancang dan dibuat berdasarkan sifat resistivitas pada
bahan dikombinasikan dengan sifat-sifat lainnya. Sebagai contoh tembaga
telah dikenal baik sebagai penghantar yang memiliki sifat resistansi
terendah maka itu tembaga dipilih sebagai bahan dasar pembuatan kawat.
Sebalikanya karbon memiliki resistivitas yang tinggi, maka itu banyak
dipakai untuk bahan dasar resistor. Untuk sekarang ini resistor karbon
sudah mulai ditinggalkan karena tuntutan yang tinggi akan stabilitas dan
toleransi arus, unjuk kerjanya pun kalah optimum.
Akan tetapi resistor
jenis ini masih banyak kita temui pada papan rangakian(PCB) yang sudah
lama. Untuk tipe kemasan yang ada dipasaran kebanyakan dibuat dalam tiga
ukuran dan memiliki daya kerja 1/4w, 1/2w, dan 1w meskipun yang lebih
besar juga ada tapi jarang dipakai. Karena tuntutan permintaan pasar
juga, seperti pada peralatan militer maka resistor pun dibuat dalam
kemasan yang lebih kecil agar muat dipasang ditempat–tempat yang sempit,
misal 1/8w,1/16w, 1/32w
Yang juga menjadi kelemahan resistor
yaitu masalah noise(derau), noise ini akan bertambah sebanding dengan
umur resistor yang mempunyai kecenderungan mengakibatkan penyimpangan
toleransi harga yang masih diperbolehkan untuk beberapa rangkaian. Akan
tetapi alangkah beruntungnya kita, berkat kemajuan teknologi mineral
sekarang ini tingkat noise resistor dapat ditekan dan toleransi pun
dapat ditingkatkan mendekati harga sebenarnya. Dengan kemajuan teknologi
juga dapat dikembangkan resistor yang lebih kecil diantaranya
menggunakan teknik pengotoran(doping) seperti halnya pada pembuatan
komponen semikonduktor.
|
Jenis Jenis Resistor
Resistor
(R), adalah yang paling umum digunakan dari semua komponen elektronik.
Ada berbagai jenis resistor yang tersedia dengan fungsi utama mereka
adalah untuk membatasi arus yang melalui rangkaian listrik/elktronik,
atau untuk menurunkan tegangan serta membagi tegangan. Resistor adalah
"Komponen Pasif", yang tidak berisi sumber kekuatan/penguatan tetapi
hanya melemahkan atau mengurangi sinyal tegangan melewati mereka. Ketika
digunakan di sirkuit DC Drop Voltage yang dihasilkan diukur di terminal
kaki keduanya.
Resistor menghasilkan jatuh tegangan bila arus
listrik mengalir melaluinya sesuai dengan Hukum Ohm, dengan nilai yang
berbeda pada setiap resistor menghasilkan nilai yang berbeda pula dari
arus atau tegangan. Ini sangat berguna dalam sirkuit elektronik dengan
mengendalikan atau mengurangi baik arus maupun tegangan yang dihasilkan
setelah mengalir melaluinya.
Ada berbagai Jenis Resistor dan
diproduksi dalam berbagai bentuk karena karakteristik tertentu dan
ketepatan sesuai dengan bidang aplikasi tertentu, seperti High
Stabilitas, High Voltage, High Current dll, atau tujuan umum digunakan
sebagai resistor dimana karakteristik mereka kurang menjadi masalah.
Beberapa karakteristik umum yang terkait dengan resistor yang rendah ;
Koefisien Suhu , Koefisien Tegangan, Noise, Frequency Response, Power
serta Rating Suhu, Ukuran Fisik dan Keandalan.
Pada semua Rangkaian
Listrik dan elektronik Resistor digambarkan dengan garis yang “zig-zag”
dengan nilai yang dicantumkannya dalam satuan Ohms, Ω.
1.Carbon Composition Resistor – Terbuat dari serbuk karbon untuk daya rendah /watts kecil.
Resistor
karbon merupakan Komposit Resistor yang paling umum untuk dipergunakan
dalam penggunaan dalam segala rangkaian elektronik biasa dan dianggap
resistor yang paling murah.. Elemen resistif nya dibuat dari campuran
serbuk karbon atau grafit karbon (seperti isi pensil) dengan keramik
(tanah liat) . Rasio karbon untuk keramik menentukan keseluruhan nilai
resistif campuran dan semakin tinggi rasio ini semakin rendah nilai
resistensinya.Campuran tersebut kemudian dibentuk menjadi bentuk
silindris dan kawat logam/konduktor yang melekat pada masing-masing
ujung untuk memberikan sambungan listrik sebelum dilapisi dengan bahan
isolasi luar dan tanda-tanda kode warna.
Resistor Komposit
Karbon mempunyai daya rendah sampai medium dengan induktansi yang
rendah yang membuat nya ideal untuk aplikasi frekuensi tinggi namun
mempunyai kelemahan pada tingkat kebisingan (noise tinggi) dan kurang
stabil dalam kondisi yang panas.Identifikasi Resistor komposit karbon
diawali dengan "CR" (misalnya CR10kΩ) dan tersedia dalam Lintasan E6 (±
20% toleransi), Lintasan E12 (± 10% toleransi) dan Lintasan E24 (± 5%
& ± 2% toleransi) pada umumnya resistor jenis ini mempunyai daya
dari 0,125 atau 1 / 4 Watt sampai 2 Watt.
2.Film or Cermet Resistor – Terbuat dari conductive metal oxide paste, untuk daya yang sangat rendah
"Film Resistor" terdiri dari Metal Film, Karbon Film dan Metal Oxide
Film, yang biasanya dibuat dengan mendepositokan melapiskan logam murni ,
seperti nikel, atau film oksida, seperti timah-oksida, ke keramik
isolator batang atau substrat. Nilai resistif resistor ditrntukan dengan
ketebalan film kemudian diberi alur secara helical dengan menggunakan
sinar laser. Hal ini menimbulkan efek meningkatkan konduktif atau
resistansinya karena lapisan yang dipotong secara helical tersebut sama
hasilnya dengan melilitkan kawat dalam bentuk kumparan. Metode pembuatan
ini memungkinkan untuk resistor jenis ini mempunyai keakuratan yang
lebih tinggi dibanding Resistor Karbon
Metal Film Resistor memiliki
stabilitas suhu jauh lebih baik daripada resistor karbon pada ukuran
yang setara, tingkat noise/kebisingan rendah dan umumnya lebih baik
untuk frekuensi tinggi atau aplikasi frekuensi radio. Metal Oxide
Resistor yang lebih baik kemampuan pada gelombang tinggi dengan
temperatur kemampuan jauh lebih tinggi daripada setara resistor film
logam. Film jenis lain resistor umumnya dikenal sebagai Thick Film
Resistor dibuat dengan melapiskan konduktif yang lebih tebal pasta dari
ceramic and metal, yang disebut keramik logam , ke substrat keramik
alumina. Resistor seperti ini digunakan pada pembuatan rangkaian
elektronik yang kecil seperti dalam pembuatan PCB untuk Calculator, Hand
Phone dan Perangkat peripheral komputer la. Mempunyai stabilitas suhu,
kebisingan yang rendah, dan tegangan yang baik. Metal Film Resistor
diawali dengan notasi "MFR" (misalnya MFR100kΩ) dan CF untuk Karbon Film
jenis. Resistor film logam tersedia di Lintasan E24 (± 5% & ± 2%
toleransi), E96 (± 1% toleransi) dan E192 (± 0,5%, ± 0,25% & ± 0.1%
toleransi) dengan daya dari 0,05 (1 / 20) Watt sampai dengan 1 / 2
Watt. Secara umum Film resistor adalah komponen presisi daya rendah.
3.Wire-Wound Resistors. – Berbodi metalik sebagai peredam panas, mempunyai nilai watts yang sangat tinggi
Tipe lain dari resistor, disebut Wirewound Resistor, dibuat oleh
lilitan tipis kawat logam paduan (Nichrome) atau kawat jenis ke keramik
isolator dalam bentuk spiral heliks yang mirip dengan Film Resistor.
Resistor jenis ini umumnya hanya tersedia Ohm sangat rendah dengan
presisi tinggi (dari 0,01 hingga 100kΩ). Resistor ini banyak digunakan
dalam alat alat ukur pada rangkaian jembatan Whetstone. Resisto ini juga
mampu menangani arus listrik yang jauh lebih tinggi daripada resistor
lain dengan Ohmyang sama nilai dengan rating daya lebih dari 300 Watt.
Resistor jenis ini disebut "Chassis Mounted Resistor". Mereka dirancang
untuk secara fisik heatsink atau dipasang pada pelat logam untuk lebih
menghilangkan panas yang dihasilkan sehingga meningkatkan kemampuan
mengalirkan arus lebih besar lagi.
Wirewound resistor type ini
dimulai dengan notasi "WH" atau "W" (contoh; WH10Ω) dan tersedia dalam
kemasan Aluminium Cladded (WH) dengan ketelitian (±1%, ±2%, ±5% &
±10% tolerance) atau the W Vitreous Enamelled package (±1%, ±2% &
±5% tolerance) dengan daya 1W hingga 300W atau lebih
4.Semiconductor Resistors – Untuk Resistor yang bekerja pada tingat frekuensi dan presisi yang tinggi.
Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika
yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik, dan secara sederhana
terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan
dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor atau disebut juga
kondensator adalah alat (komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu menyimpan muatan listrik untuk sementara waktu. Pada
prinsipnya sebuah kapasitor terdiri atas dua konduktor (lempeng logam)
yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Isolator penyekat ini
sering disebut bahan (zat) dielektrik
Zat
dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar dapat
digunakan untuk membedakan jenis kapasitor. Beberapa kapasitor
menggunakan bahan dielektrik berupa kertas, mika, plastik cairan dan
lain sebagainya. Beberapa jenis kapasitor menurut bahan dielektiknya
antara lain
Kegunaan Kapasitor
Kegunaan kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah:
mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung
kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik
memilih panjang gelombang pada radio penerima
sebagai filter dalam catu daya (power supply)
Bentuk kapasitor
kapasitor kertas (besar kapasitas 0,1 F)
kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF)
kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah dengan nilai kapasitas maksimum 500 pF)
Menghitung nilai resistor
Menghitung Nilai Resistor – Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Sekitar 90% komponen dalam suatu rangkaian atau perangkat
elektronik adalah resistor. Untuk itu, cara menghitung nilai resistor merupakan suatu hal yang penting bagi seorang teknisi atau seseorang yang menekuni bidang elektronika.
Umumnya resistor terbuat dari bahan karbon yang bersifat resistif.
Resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir sesuai
dengan hukum Ohm. Satuan resistansi dari sebuah resistor dsebut ohm dan
dilambangkan dengan Ω (omega)
Bentuk resistor yang umum berupa tabung dengan dua kaki tembaga di
masing-masing ujungnya. Pada badan tabung terdapat gelang-gelang warna
warni yang merupakan kode untuk mengetahui nilai resistansi sebuah
resistor tanpa menggunakan bantuan alat.
Kode-kode warna tersebut merupakan standar manufaktur yang
diterbitkan oleh Electronic Industries Association (EIA). Tabel di bawah
ini merupakan table warna resistor dilengkapi dengan cara pembacaan
nilai gelang warna.
Nilai resistansi pertama di baca dari gelang warna yang paling depan
ke arah gelang toleransi yang berada di paling belakang atau ujung
tabung resistor. Warna gelang toleransi adalah coklat, merah, emas dan
perak. Setelah mengetahui mana gelang yang pertama maka kita tinggal
menghitung nilai resistor. Jumlah gelang warna yang melingkar biasanya
sesuai dengan toleransinya. Resistor dengan toleransi 5%, 10% dan 20%
memiliki tiga gelang warna tidak termasuk gelang toleransi, namun untuk
nilai toleansi !% atau 2% memiliki empat gelang tidak termasuk gleng
toleransi.
Gelang warna pertama menunjukan satuan dan gelang warna terakhir
menunjukan factor pengali. Misalnya resistor dengan warna coklat, hijau,
kuning dan emas, maka cara bacanya sesuai dengan table,
Coklat = 1
Hijau = 5
Kuning = X 10.000 (factor pengali)
Berarti nilai resistansinya adalah 15 X 10.000 = 150.00 Ohm atau 150 Kilo Ohm ± 5%
Hal lain yang perlu diperhatikan selain nilai resistansinya yaitu
besar dayanya (watt). Karena resistor dialiri listrik akan menimbulkan
panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran resistor, semakin besar
pula panas yang dihasilkan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|